Jumat, 08 Agustus 2014

Sunnah-Sunnah Seputar Pengobatan Rasulullah


*sunnah-sunnah yang sering diremehkan seputar pengobatan

1. Berobat dengan Talbinah (Tajin Gandum)

Diriwayatkan dari Urwah, dari Aisyah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya apabila seseorang dari keluarganya ada yang meninggal dunia, kaum wanita datang dan berkumpul di tempat itu. Lalu mereka pulang, kecuali keluarga dan teman karibnya. Aisyah menyuruh menyiapkan satu mangkuk tajin gandum untuk dimasak. Kemudian dibuatlah roti campur daging. Tajin gandum itu lantas dituangkan ke atas roti daging tersebut. Selanjutnya, Aisyah berkata “makanlah ini. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “tajin gandum itu melembutkan hati orang yang sakit dan menghilangkan sebagian rasa sedih” (diriwayatkan oleh Bukhari, hadits no. 5417; dan Muslim,hadits no. 2216). Dalam satu riwayat dari Aisyah, bahwasanya ia menyuruh disediakan tajin gandum, dan berkata, “sesungguhnya ia adalah sesuatu yang dibenci, tapi sangat bermanfaat” (diriwayatkan oleh Bukhari, hadits no. 5690).
   2. Berobat dengan Madu

Allah ‘azza wa jalla berfirman “….dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia” (An-Nahl :69).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhum, ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “kesembuhan itu terletak dalam 3 hal; minum madu, hijamah (bekam) dan sundutan dengan panas api. Dan aku melarang umatku berobat dengan sundutan panas api”
(hadits no. 5680 dan 5861)

Ibnul Qayyim telah membicarakan tentang madu dalam zadul ma’ad, IV : 33-36 dan 340. Diantaranya, beliau mengatakan :di dalam madu terkandung manfaat yang amat besar, madu bisa mengusir kotoran-kotoran yang bercokol pada urat-urat usus dan lainnya, menguraikan hal-hal yang lembab, baik dengan dimakan maupun dioles.

Ada cerita dari sahabat Rasul, Abu Sa’id Al-khudri, mengenai madu. madu bisa menyembuhkan sakit perut dan sering buang air besar dengan cara meminum madu (diriwayatkan oleh Bukhari , hadits no. 5684; dan Muslim no. 2217). Kalau saja bukan karena pertimbangan akan kepanjangannya tulisan ini. Maka, akan saya tuliskan.

3. Berobat dengan Hijamah (Bekam)

Diriwayatkan dari anas radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “setiap kali aku berjumpa dengan segolongan manusia pada malam aku diisra’kan, mereka berkata ‘wahai Muhammad, perintahkanlah umatmu untuk berhijamah’”. Dalam riwayat Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma “engkau harus berhijamah, hai Muhammad”
(diriwayatkan oleh Ibnu Majah (3479) dari Anas; Tirmidzi dari Ibnu Abbas (2053) dan dari ibnu mas’ud (2052)).

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwasanya ia menjenguk Al-Muqanna’ kemudian ia berkata “aku tidak akan beranjak pergi sebelum engkau berhijamah karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ‘sesungguhnya dalam hijamah terdapat kesembuhan’
(diriwayatkan oleh Bukhari (5697); Muslim (2205)).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berhijamah dan memberi upah kepada tukang hijamah
(diriwayatkan oleh Bukhari (5691); Muslim (1202)).

4. Menjaga Ketahanan Tubuh dengan Kurma Ajwah dari Aliyah, Madinah

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash radiyallahu ‘anhuma ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “barangsiapa mengonsumsi 7 butir kurma ajwah pada pagi hari maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir” (Bukhari (5769); Muslim (2043)).

Dalam redaksi lain “barangsiapa mengonsumsi 7 butir kurma yang berada di sekitar kampungnya pada pagi hari maka pada hari itu ia tidak akan keracunan hingga sore hari”.

Diriwayatkan dari aisyah radiyallahu ‘anha ia berkata “sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ‘ sesungghunya kurma ajwah yang berasal dari Aliyah (arah kota madinah di dataran tinggi dekat Nejed) itu mengandung obat penawar atau ia merupakan obat penawar racun apabila dikonsumsi pada pagi hari” (Muslim no. 2048).

5. Berobat dengan Habbatus Sauda

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhuma, ia berkata “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ‘ sesungguhnya di dalam habbatus sauda terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit, kecuali kematian” (Bukhari (5688); Muslim (2215)).

Ibnul Qayyim menyebutkan sejumlah manfaat habbatus sauda. Ia menuturkan dalam zadul ma’ad, IV : 297. Habbatus sauda atau syuniz dalam bahasa persi bersifat panas dan kering pada suhu 3 derajat celcius. Ia berkhasiat untuk menghilangkan hembusan gas dalam perut. Mengeluarkan bibit-bibit infeksi kulit kepala. Menghilangkan penyakit lepra, demam yang kambuh setiap hari keempat,dan penyakit yang sifatnya berlendir. Membuka sumbatan pada pembuluh darah. Mengurai kentut. Mengeringkan kebasahan lambung dan kelembabannya.

Apabila ditumbuk dan dicampur dengan madu lalu diminum dengan air hangat, akan melelehkan batu yang berada di kedua ginjal dan kandung kemih. Memperlancar buang air kecil,haid, dan air susu jika rutin diminum. Bila dipanaskan dengan cuka dan dioleskan pada perut akan membunuh bibit infeksi.
Bila dioplos dengan air labu basah atau dimasak sangat bereaksi kuat untuk mengeluarkan cacing. Mengusir, memutus, mengurai dan menyembuhkan demam dingin. Apabila ditumbuk dan diletakkan pada lubangnya lalu dicium terus akan menghilangkan sakit.

Minyak habbatus sauda amat bermanfaat untuk penyakit cacingan, kutil, tahi lalat. Jika diminum beberapa biji dengan air hangat sangat berguna untuk sesak napas dan tersengal-sengal. Menggunakan perban dengan habbatus sauda sangat berguna untuk sakit kepala dingin. Bila 7 biji habbatus sauda direndam dalam susu wanita dan dihirup oleh  penderita penyakit kuning sangat bermanfaat sekali baginya. Jika dimasak dengan cuka dan digunakan berkumur-kumur sangat bermanfaat untuk sakit gigi. Apabila diberikan secara serbuk  amat berguna menetralisir air yang mengenai mata. Menggunakan perban dari habbatus sauda beserta cuka, akan mencabut jerawat dan kudis bernanah. Mengurai tumor lender menahun dan tumor keras.

Menghirup minyaknya sangat berguna untuk sumber kekuatan. Meminum setengah biji sampai satu biji habbatus sauda bermanfaat untuk menyembuhkan sengatan serangga. Apabila dihaluskan hingga lembut dan dicampur dengan biji hijau, lalu diteteskan ke telinga 3 kali akan sangat berguna untuk dingin yang mengenai telinga, angin dan penyumbatan. Jika digoreng kemudian ditumbuk halus, lalu direndam dal minyak, kemudian diteteskan ke hidung 3 atau 4 kali amat bermanfaat untuk demam bercampur bersin-bersin.

Bila dibakar dan dicampurkan dengan lilin yang dilelehkan dengan minyak sus atau minyak inai lantas dioleskan pada nanah yang keluar dari kedua betis setelah dibasuh dengan cuka amat berguna untuk menghilangkan luka nanah. Jika dihaluskan lembut, lalu ditelan setiap hari seberta 2 dirham dengan air dingin sangat bagus untuk gigitan anjing sebelum dibasuh dengan air akan sangat bermanfaat dan dirinya akan terhindar dari kematian. Apabila diberikan berikut minyaknya akan berguna untuk lumpuh separuh (hemiplegia), tetanus dan akan memutuskan gejala-gejalanya.

Apabila dibakar, asapnya akan mengusir serangga.bila anzerout (celak Persia) dilelehkan dengan air lalu dilumurkan ke dalam lubang anus, kemudian ditaburkan habbatus sauda ke atasnya maka menjadi puncak yang sangat baik dan menakjubkan manfaatnya untuk bawazir. Manfaat habbatus sauda berlipat ganda lebih dari yang kami sebutkan. Meminum kadar 2 dirham habbatus sauda sangat baik, tidak seperti dianggap sebagian orang bahwa mengonsumsi habbatus sauda akan membunuh (zadul ma’ad karya ibnul al-qayyim al-jauziyah IV : 297-300).

6.Berobat dengan Jamur

Diriwayatkan dari Sa’id bin zaid bin amr bin nufail radiyallahu ‘anhuma, ia berkata : aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “jamur itu termasuk tanaman manna dan airnya untuk obat mata” (Bukhari (5708); Muslim (2049)).

Tentang sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam “airnya untuk obat mata”, dikatakan bahwa; (1) airnya dicampur dengan obat-obat untuk mata. Bukan berarti jamur digunakan sendiri tidak dicampurkan dengan obat lain; (2) jamur digunakan sendiri, setelah dipanggang dengan api, lalu airnya diteteskan ke mata. Namun ada pendapat lain yang mengatakan tidak demikian. Lihat zadil ma’ad IV : 365, cet Ar-Risalah.

7. Obat Linu Pada Urat Pangkal Paha Sampai Mata Kaki (sciatic Nerve)

Diriwayatkan dari Anas bin malik radiyallahu ‘anhuma ia berkata : aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ‘obat linu pada urat pangkal paha sampai mata kaki adalah ekor kambing Arab kampung yang dilelehkan kemudian dibagi menjadi 3 bagian, lantas diminum sebelum sarapan setiap hari satu bagian” (diriwayatkan Ahmad, hadits no. 13295, ibnu Majah hadits no. 3463). Sedangkan redaksi Ahmad “ekor kambing gibas Arab berwarna hitam. Tidak besar tidak pula kecil, dibagi menjadi 3 bagian”. Diriwayatkan pula oleh Hakim, IV : 206, dan lainnya, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shalihah (no. 1899) dan para peneliti Musnad Ahmad.

8. Berobat dengan Air Liur dan Debu

Diriwayatkan dari Aisyah radiyallahu ‘anha, ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada orang yang sedang sakit – dalam satu redaksi terkena pengaruh guna-guna- :
“Bismillah (dengan menyebut nama Allah)debu tanah kami, dengan liur sebagian dari kami, sembuhlah sakit kami dengan izin Rabb kami” (diriwayatkan oleh Bukhari no. 5745-5746; Muslim no. 2194).

Sementara redaksi Muslim pada bagian awalnya adalah, “sesungguhnya apabila seseorang mengadukan rasa sakit kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atau orang itu terkena luka atau borok, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersaba dengan jari-jari tangannya begini (Sufyan bin Uyainah, salah satu perawi, meletakkan jari telunjuknya di tanah kemudian mengangkatnya, sambil berkata, ‘dengan nama Allah, debu tanah kami, dengan air liur sebagian dari kami, agar sembuh penyakit kami, dengan izin Rabb kami)”.

Imam Nawawi berkata dalam syarh muslim, VII : 438-439,”makna hadits ini adalah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil air liurnya sendiri dengan jari telunjuknya, lalu meletakkannya di atas debu dan melekatkannya dengan air liur itu. Selanjutnya beliau mengusapkannya pada tempat luka atau yang sakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan lafazh ini pada saat mengusap”. Wallahu a’lam.

Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, “Al-Baidhawi berkata, ‘penelitian medis membuktikan bahwa air liur merupakan pengantar menuju kematangan dan penyeimbang susunan tubuh. Debu suatu wilayah memiliki pengaruh dalam menjaga postur tubuh dan menolak bahaya’.”

Sebagai catatan, apakah ini khusus hanya untuk debu tanah Madinah? Jawabannya tidak. Imam Nawawi menuturkan, VII : 438, “mayoritas ulama mengatakan bahwa yang dimaksud ‘tanah kami’ disini adalah semua tanah. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud disini adalah tanah Madinah secara khusus, kareberkahan tanahnya. Ibnu Hajar berkomentar tentang pendapat terakhir,’pendapat kedua perlua ditinjau ulang’. (Fathul Bari, X : 219).

9. Pengobatan Ala Nabi Berkaitan dengan Lalat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “apabila ada lalat yang terjatuh ke dalam wadah salah seorang dari kalian, hendaklah ia mencelupkan semuanya ke dalam wadah itu lalu membuangnya, karena sesungguhnya di salah satu sayapnya terdapat obat dan di sayapnya yang lain terdapat penyakit” (Diriwayatkan Bukhari no. 5783, kitab :”kedokteran”, bab “ “apabila lalat jatuh ke dalam wadah”; Ibnu Majah no. 3505, kitab : “kedokteran”, bab :”lalat terjatuh ke dalam wadah”; Ahmad dalam Masnad, hadits no. 9186).

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri radiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,’di sebelah sayap lalat ada racun dan di sebelahnya lagi terdapat obat. Apabila lalat jatuh ke makanan, celupkanlah ke dalamnya, karena sesungguhnya lalat mendahulukan racun dan mengakhirkan obat” (diriwayatkan Nasai no. 4262; Ibnu Majah no. 3504; Ahmad no. 18189, dan sanadnya shahih).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar