*sunnah-sunnah yang sering diremehkan seputar pengobatan
1. Berobat dengan Talbinah (Tajin Gandum)
Diriwayatkan dari Urwah, dari Aisyah, istri Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bahwasanya apabila seseorang dari keluarganya ada yang
meninggal dunia, kaum wanita datang dan berkumpul di tempat itu. Lalu mereka
pulang, kecuali keluarga dan teman karibnya. Aisyah menyuruh menyiapkan satu
mangkuk tajin gandum untuk dimasak. Kemudian dibuatlah roti campur daging.
Tajin gandum itu lantas dituangkan ke atas roti daging tersebut. Selanjutnya,
Aisyah berkata “makanlah ini. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda “tajin gandum itu melembutkan hati orang yang sakit dan
menghilangkan sebagian rasa sedih” (diriwayatkan oleh Bukhari, hadits no. 5417;
dan Muslim,hadits no. 2216). Dalam satu riwayat dari Aisyah, bahwasanya ia
menyuruh disediakan tajin gandum, dan berkata, “sesungguhnya ia adalah sesuatu
yang dibenci, tapi sangat bermanfaat” (diriwayatkan oleh Bukhari, hadits no. 5690).
Allah ‘azza wa jalla berfirman “….dari perut lebah itu
keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia” (An-Nahl :69).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhum, ia berkata
: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “kesembuhan itu terletak
dalam 3 hal; minum madu, hijamah (bekam) dan sundutan dengan panas api. Dan aku
melarang umatku berobat dengan sundutan panas api”
(hadits no. 5680 dan 5861)
Ibnul Qayyim telah membicarakan tentang madu dalam zadul
ma’ad, IV : 33-36 dan 340. Diantaranya, beliau mengatakan :di dalam madu terkandung
manfaat yang amat besar, madu bisa mengusir kotoran-kotoran yang bercokol pada
urat-urat usus dan lainnya, menguraikan hal-hal yang lembab, baik dengan
dimakan maupun dioles.
Ada cerita dari sahabat Rasul, Abu Sa’id Al-khudri, mengenai
madu. madu bisa menyembuhkan sakit perut dan sering buang air besar dengan cara
meminum madu (diriwayatkan oleh Bukhari , hadits no. 5684; dan Muslim no. 2217).
Kalau saja bukan karena pertimbangan akan kepanjangannya tulisan ini. Maka,
akan saya tuliskan.
3. Berobat dengan Hijamah (Bekam)
Diriwayatkan dari anas radiyallahu ‘anhu, ia berkata :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “setiap kali aku berjumpa
dengan segolongan manusia pada malam aku diisra’kan, mereka berkata ‘wahai
Muhammad, perintahkanlah umatmu untuk berhijamah’”. Dalam riwayat Ibnu Abbas
radiyallahu ‘anhuma “engkau harus berhijamah, hai Muhammad”
(diriwayatkan oleh Ibnu Majah (3479) dari Anas; Tirmidzi
dari Ibnu Abbas (2053) dan dari ibnu mas’ud (2052)).
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwasanya ia menjenguk
Al-Muqanna’ kemudian ia berkata “aku tidak akan beranjak pergi sebelum engkau
berhijamah karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda ‘sesungguhnya dalam hijamah terdapat kesembuhan’
(diriwayatkan oleh Bukhari (5697); Muslim (2205)).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berhijamah dan memberi upah kepada
tukang hijamah
(diriwayatkan oleh Bukhari (5691); Muslim (1202)).
4. Menjaga Ketahanan Tubuh dengan Kurma Ajwah dari Aliyah, Madinah
Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash radiyallahu ‘anhuma
ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “barangsiapa
mengonsumsi 7 butir kurma ajwah pada pagi hari maka pada hari itu ia tidak akan
terkena racun maupun sihir” (Bukhari (5769); Muslim (2043)).
Dalam redaksi lain “barangsiapa mengonsumsi 7 butir kurma
yang berada di sekitar kampungnya pada pagi hari maka pada hari itu ia tidak
akan keracunan hingga sore hari”.
Diriwayatkan dari aisyah radiyallahu ‘anha ia berkata
“sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ‘ sesungghunya
kurma ajwah yang berasal dari Aliyah (arah kota madinah di dataran tinggi dekat
Nejed) itu mengandung obat penawar atau ia merupakan obat penawar racun apabila
dikonsumsi pada pagi hari” (Muslim no. 2048).
5. Berobat dengan Habbatus Sauda
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhuma, ia
berkata “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ‘ sesungguhnya di
dalam habbatus sauda terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit, kecuali
kematian” (Bukhari (5688); Muslim (2215)).
Ibnul Qayyim menyebutkan sejumlah manfaat habbatus sauda. Ia
menuturkan dalam zadul ma’ad, IV : 297. Habbatus sauda atau syuniz dalam bahasa
persi bersifat panas dan kering pada suhu 3 derajat celcius. Ia berkhasiat
untuk menghilangkan hembusan gas dalam perut. Mengeluarkan bibit-bibit infeksi
kulit kepala. Menghilangkan penyakit lepra, demam yang kambuh setiap hari
keempat,dan penyakit yang sifatnya berlendir. Membuka sumbatan pada pembuluh
darah. Mengurai kentut. Mengeringkan kebasahan lambung dan kelembabannya.
Apabila ditumbuk dan dicampur dengan madu lalu diminum
dengan air hangat, akan melelehkan batu yang berada di kedua ginjal dan kandung
kemih. Memperlancar buang air kecil,haid, dan air susu jika rutin diminum. Bila
dipanaskan dengan cuka dan dioleskan pada perut akan membunuh bibit infeksi.
Bila dioplos dengan air labu basah atau dimasak sangat
bereaksi kuat untuk mengeluarkan cacing. Mengusir, memutus, mengurai dan
menyembuhkan demam dingin. Apabila ditumbuk dan diletakkan pada lubangnya lalu
dicium terus akan menghilangkan sakit.
Minyak habbatus sauda amat bermanfaat untuk penyakit
cacingan, kutil, tahi lalat. Jika diminum beberapa biji dengan air hangat
sangat berguna untuk sesak napas dan tersengal-sengal. Menggunakan perban
dengan habbatus sauda sangat berguna untuk sakit kepala dingin. Bila 7 biji
habbatus sauda direndam dalam susu wanita dan dihirup oleh penderita penyakit kuning sangat bermanfaat
sekali baginya. Jika dimasak dengan cuka dan digunakan berkumur-kumur sangat
bermanfaat untuk sakit gigi. Apabila diberikan secara serbuk amat berguna menetralisir air yang mengenai
mata. Menggunakan perban dari habbatus sauda beserta cuka, akan mencabut
jerawat dan kudis bernanah. Mengurai tumor lender menahun dan tumor keras.
Menghirup minyaknya sangat berguna untuk sumber kekuatan.
Meminum setengah biji sampai satu biji habbatus sauda bermanfaat untuk
menyembuhkan sengatan serangga. Apabila dihaluskan hingga lembut dan dicampur dengan
biji hijau, lalu diteteskan ke telinga 3 kali akan sangat berguna untuk dingin
yang mengenai telinga, angin dan penyumbatan. Jika digoreng kemudian ditumbuk
halus, lalu direndam dal minyak, kemudian diteteskan ke hidung 3 atau 4 kali
amat bermanfaat untuk demam bercampur bersin-bersin.
Bila dibakar dan dicampurkan dengan lilin yang dilelehkan
dengan minyak sus atau minyak inai lantas dioleskan pada nanah yang keluar dari
kedua betis setelah dibasuh dengan cuka amat berguna untuk menghilangkan luka
nanah. Jika dihaluskan lembut, lalu ditelan setiap hari seberta 2 dirham dengan
air dingin sangat bagus untuk gigitan anjing sebelum dibasuh dengan air akan
sangat bermanfaat dan dirinya akan terhindar dari kematian. Apabila diberikan
berikut minyaknya akan berguna untuk lumpuh separuh (hemiplegia), tetanus dan
akan memutuskan gejala-gejalanya.
Apabila dibakar, asapnya akan mengusir serangga.bila
anzerout (celak Persia) dilelehkan dengan air lalu dilumurkan ke dalam lubang
anus, kemudian ditaburkan habbatus sauda ke atasnya maka menjadi puncak yang
sangat baik dan menakjubkan manfaatnya untuk bawazir. Manfaat habbatus sauda berlipat
ganda lebih dari yang kami sebutkan. Meminum kadar 2 dirham habbatus sauda
sangat baik, tidak seperti dianggap sebagian orang bahwa mengonsumsi habbatus
sauda akan membunuh (zadul ma’ad karya ibnul al-qayyim al-jauziyah IV :
297-300).
6.Berobat dengan Jamur
Diriwayatkan dari Sa’id bin zaid bin amr bin nufail
radiyallahu ‘anhuma, ia berkata : aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda “jamur itu termasuk tanaman manna dan airnya untuk obat mata”
(Bukhari (5708); Muslim (2049)).
Tentang sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam “airnya
untuk obat mata”, dikatakan bahwa; (1) airnya dicampur dengan obat-obat untuk
mata. Bukan berarti jamur digunakan sendiri tidak dicampurkan dengan obat lain;
(2) jamur digunakan sendiri, setelah dipanggang dengan api, lalu airnya
diteteskan ke mata. Namun ada pendapat lain yang mengatakan tidak demikian. Lihat
zadil ma’ad IV : 365, cet Ar-Risalah.
7. Obat Linu Pada Urat Pangkal Paha Sampai Mata Kaki
(sciatic Nerve)
Diriwayatkan dari Anas bin malik radiyallahu ‘anhuma ia
berkata : aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ‘obat linu pada
urat pangkal paha sampai mata kaki adalah ekor kambing Arab kampung yang
dilelehkan kemudian dibagi menjadi 3 bagian, lantas diminum sebelum sarapan setiap
hari satu bagian” (diriwayatkan Ahmad, hadits no. 13295, ibnu Majah hadits no.
3463). Sedangkan redaksi Ahmad “ekor kambing gibas Arab berwarna hitam. Tidak besar
tidak pula kecil, dibagi menjadi 3 bagian”. Diriwayatkan pula oleh Hakim, IV :
206, dan lainnya, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shalihah (no. 1899)
dan para peneliti Musnad Ahmad.
8. Berobat dengan Air Liur dan Debu
Diriwayatkan dari Aisyah radiyallahu ‘anha, ia berkata : Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada orang yang sedang sakit – dalam satu
redaksi terkena pengaruh guna-guna- :
“Bismillah (dengan menyebut nama Allah)debu tanah kami,
dengan liur sebagian dari kami, sembuhlah sakit kami dengan izin Rabb kami”
(diriwayatkan oleh Bukhari no. 5745-5746; Muslim no. 2194).
Sementara redaksi Muslim pada bagian awalnya adalah, “sesungguhnya
apabila seseorang mengadukan rasa sakit kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam atau orang itu terkena luka atau borok, Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersaba dengan jari-jari tangannya begini (Sufyan bin Uyainah, salah
satu perawi, meletakkan jari telunjuknya di tanah kemudian mengangkatnya,
sambil berkata, ‘dengan nama Allah, debu tanah kami, dengan air liur sebagian
dari kami, agar sembuh penyakit kami, dengan izin Rabb kami)”.
Imam Nawawi berkata dalam syarh muslim, VII : 438-439,”makna
hadits ini adalah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil
air liurnya sendiri dengan jari telunjuknya, lalu meletakkannya di atas debu
dan melekatkannya dengan air liur itu. Selanjutnya beliau mengusapkannya pada
tempat luka atau yang sakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
mengucapkan lafazh ini pada saat mengusap”. Wallahu a’lam.
Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, “Al-Baidhawi berkata, ‘penelitian
medis membuktikan bahwa air liur merupakan pengantar menuju kematangan dan
penyeimbang susunan tubuh. Debu suatu wilayah memiliki pengaruh dalam menjaga postur
tubuh dan menolak bahaya’.”
Sebagai catatan, apakah ini khusus hanya untuk debu tanah
Madinah? Jawabannya tidak. Imam Nawawi menuturkan, VII : 438, “mayoritas ulama
mengatakan bahwa yang dimaksud ‘tanah kami’ disini adalah semua tanah. Ada yang
mengatakan bahwa yang dimaksud disini adalah tanah Madinah secara khusus,
kareberkahan tanahnya. Ibnu Hajar berkomentar tentang pendapat terakhir,’pendapat
kedua perlua ditinjau ulang’. (Fathul Bari, X : 219).
9. Pengobatan Ala Nabi Berkaitan dengan Lalat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhuma,
bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “apabila ada lalat
yang terjatuh ke dalam wadah salah seorang dari kalian, hendaklah ia
mencelupkan semuanya ke dalam wadah itu lalu membuangnya, karena sesungguhnya
di salah satu sayapnya terdapat obat dan di sayapnya yang lain terdapat
penyakit” (Diriwayatkan Bukhari no. 5783, kitab :”kedokteran”, bab “ “apabila
lalat jatuh ke dalam wadah”; Ibnu Majah no. 3505, kitab : “kedokteran”, bab :”lalat
terjatuh ke dalam wadah”; Ahmad dalam Masnad, hadits no. 9186).
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri radiyallahu ‘anhuma,
ia berkata, “sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,’di sebelah
sayap lalat ada racun dan di sebelahnya lagi terdapat obat. Apabila lalat jatuh
ke makanan, celupkanlah ke dalamnya, karena sesungguhnya lalat mendahulukan
racun dan mengakhirkan obat” (diriwayatkan Nasai no. 4262; Ibnu Majah no. 3504;
Ahmad no. 18189, dan sanadnya shahih).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar