Selasa, 29 Januari 2013

Percobaan Korosi Logam

PERCOBAAN KOROSI LOGAM
1.  TUJUAN PERCOBAAN :
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi pada logam.
2.  LANDASAN TEORI
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
munirah-amran.blogspot.com
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi yaitu :
1. Oksigen
Oksigen berperan dalam proses korosi. Hal ini dapat dibuktikan dgn berkaratnya besi jika terjadi oksidasi pada logam.
2. Air dan kelembapan udara
Semakin besi tsb terkena air, semakin cepat pula korosinya. Kelembapan udara juga sangat mempengaruhi dalam korosi.
3. Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit terutama hujan asam dan garam dapat mempengaruhi korosi.
4. Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
5. Mikroba
Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus ferroxidans.

3.  RUMUSAN MASALAH :
Apakah udara, air, kapas, garam, dan minyak kelapa  mempengaruhi terjadinya korosi pada logam ?

4.  HIPOTESIS :
a.    Hipotesis Nol :
Udara, air, kapas, garam, dan minyak kelapa tidak mempengaruhi terjadinya korosi pada logam.
b.    Hipotesis alternative :
Udara, air, kapas, garam, dan minyak kelapa mempengaruhi terjadinya korosi pada logam.

5.  VARIABEL PERCOBAAN :
a.    Variable manipulasi :
Udara, air, kapas, garam, dan minyak kelapa diberikan dengan ukuran yang berbeda-beda pada setiap sampel.
b.    Variable kontrol :
Paku ukuran 3 cm, wadah, cahaya matahari, suhu, kelembapan.
c.    Variabel respon :
Paku yang berkarat terjadi akibat udara, air, kapas, garam, dan minyak kelapa

6.  ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN:
·         Wadah
·         Penutup Plastik
·         Karet Gelang
·         Mistar
·         Paku Ukuran 3 cm
·         Air Sumur




·         Kapas
·         Minyak Kelapa
·         Garam
·         Spidol

7.  URUTAN KERJA :
a.    Menyiapkan alat dan bahan
b.    Membersihkan bahan-bahan yang akan digunakan
 

c.    Memberikan sampel pada setiap wadah mulai A sampai F
         
d.    Memberikan perlakuan pada setiap sampel

Sampel A :
Memasukkan sebuah paku dalam wadah tanpa menambahkan bahan-bahan yang lain


Sampel B :
Memasukkan sebuah paku dalam wadah, kemudian diberikan air yang volumenya sudah diukur dan membiarkan wadah itu terbuka
Sampel C :
Memasukkan sebuah paku dalam wadah, kemudian diberikan air yang volumenya sudah diukur kemudian wadah ditutup dengan plastik menggunakan karet gelang

Sampel D :
Memasukkan kapas yang sudah diayak kemudian memasukkan paku dan diletakkan diatas kapas, lalu membiarkan wadah tersebut terbuka
Sampel E :
Memasukkan sebuah paku dalam wadah, kemudian diberikan air yang volumenya sudah diukur, setelah itu ditambahkan garam kasar sebanyak 3 butir kedalam air lalu membiarkan wadah tersebut terbuka.
Sampel F :
Memasukkan sebuah paku dalam wadah, kemudian diberikan air yang volumenya sudah diukur, lalu ditambahkan minyak kelapa dengan perbandingan 1 : 3, lalu wadah ditutup dengan plastik menggunakan karet gelang
   

8.  HASIL PENGAMATAN :
HARI
PERUBAHAN
Sampel A
Sampel B
Sampel C
Sampel D
Sampel E
Sampel F
I
-
-
-
-
-
-
II
Berkarat sedikit
Berkarat sedikit
Berkarat sedikit
Berkarat sedikit
Berkarat sedikit
Berkarat sedikit
III
Berkarat sedikit
Karat bertambah
Berkarat sedikit
Berkarat sedikit
Setengah paku Berkarat
Lapisan karat bertambah tebal
IV
Setengah paku berkarat
Setengah paku berkarat
Berkarat sedikit
Berkarat sedikit
Karat bertambah
Setengah paku berkarat
V
Setengah paku berkarat
Setengah paku berkarat
Setengah paku berkarat
Berkarat sedikit
Karat bertambah banyak
Setengah paku berkarat
VI
Karat bertambah
Setengah paku berkarat
Setengah paku berkarat
Setengah paku berkarat
Hampir seluruhnya berkarat
Setengah paku berkarat
VII
Berkarat tipis
Seluruh paku berkarat
Setengah paku berkarat
Hampir seluruh paku berkarat
Seluruh paku berkarat (kehitaman)
Hampir seluruh paku berkarat


9.  PEMBAHASAN
*      Hari Pertama
Tidak ada perubahan untuk semua sampel
   



 




`

*      Hari Kedua
Sampel A        : mengalami perubahan warna menjadi agak kecoklatan sehingga terdapat sedikit pengkaratan
   
Sampel B        :pada sekitar paku terdapat sedikit gumpalan yang berwarna coklat yang menandakan bahwa paku  tersebut mengalami pengkaratan
 
Sampel C        : pada paku terjadi perubahan warna menjadi coklat yang menandakan bahwa paku mengalami pengkaratan
 
Sampel D        : pada baku terdapat sedikit bercak-bercak kecoklatan namun tidak sebanyak sampel A
 
Sampel E        : pada sekitar paku terdapat gumpalan-gumpalan yang berwarna coklat
 
Sampel F        : pada paku terjadi perubahan warna menjadi coklat yang menandakan bahwa paku mengalami pengkaratan
   
*      Hari Ketiga
Sampel A        : Warna kecoklatan pada paku sedikit bertambah sehingga karat pada paku pun bertambah atau lebih banyak dibanding hari kedua
 




Sampel B        :gumpalan coklat yang terdapat pada salah satu permukaan paku semakin bertambah sedangkan pada sisi lain tidak terdapat gumpalan warna coklat
Sampel C        : gumpalan pada salah satu permukaan bertambah sehingga menutupiu salah satu sisi paku (sisi bagian bawah)


Sampel D        :bintik-bintik kecoklatan bertambah dan hamper menutupi permukaan paku
Sampel E        :gumpalan coklat bertambah sehingga terbentuk gumpalan coklat tipis pada permukaan atas paku

Sampel F        :gumpalan coklat pada permukaan paku bertambah dan agak sedikit tebal

*      Hari Keempat
Sampel A        :tidak terlihat perubahan warna pada paku secara mencolok
Sampel B        :pertambahan karat pada paku tidak begitu banyak
Sampel C        :terdapat sedikit pengkaratan pada dasar paku 

Sampel D        :perubahan pada paku tidak begitu mencolok
Sampel E        : pertambahan karat pada paku tidak begitu mencolok
Sampel F        :pengkaratan pada paku sedikit bertambah
*      Hari Kelima
Sampel A        :warna coklat pada paku bertambah sedikit
Sampel B        :sebagian karat pada paku terlepas karna pengaruh pada air namun masih menunjukkan bahwa paku mmasih berkarat
Sampel C        :tidak terdapat perubahan yang mencolok pada paku
Sampel D        :tidak terdapat perubahan warna yang begitu jelas pada paku
Sampel E        :warna air disekitar paku semakin berwarna coklat
Sampel F        :karat pada besi tidak mengalami perubahan yang sangat besar
*      Hari Keenam      
Sampel A        : karat bertambah, namun belum menutup semua permukaan
                          Paku
Sampel B        :karat pada paku semakin berubah menjadi warna coklat pekat namun sebagian yang lain tetap berwarna coklat dan tidak menutup seluruh permukaan paku
Sampel C        :tidak terjadi perubahan yang mencolok pada paku
Sampel D        : tidak terjadi perubahan yang mencolok pada paku
Sampel E        :dibagian dasar paku  terlihat bahwa terjadi perubahan warna agak hitam, namun dibagian permukaan tetap berwarna coklat
Sampel F        : tidak terjadi perubahan yang sangat mencolok pada paku

*      Hari Ketujuh
Sampel A        :seluruh permukaan paku mengalami pengkaratan tapi tipis (tidak banyak)
 
Sampel B        :karat yang berada pada bagian paku sebagian sudah berwarna hitam dan yang lain berwarna coklat
 


Sampel C        :hamper seluruh permukaan paku terdapat lapisan karat yang tebal dan warnanya merah kecoklatan
 
Sampel D        :hampir seluruh paku mengalami pengkaratan
 
Sampel E        :warna karat yang terdapat pada paku coklat kehitam-hitaman dan menutupi seluruh paku
 
Sampel F        :seluruh permukaan dilapisi karat yang tebal dan berwarna coklat
 





Dari hasil pengamatan diperoleh  sampel yang paling berkarat sampai yang sedikit berkarat sebagai berikut :
-      Sampel E
Disebabkan oleh air yang mengandung garam, karena logam akan bereaksi secara elektrokimia dalam larutan garam (elektrolit), selain itu terdapat 02 yang juga mempercepat korosi
-      Sampel B
Disebabkan oleh  H20 dan O2 yang dapat mempercepat korosi
-      Sampel F
Disebabkan oleh bakteri H20 dan O2 karena selingan waktu antara pemberian air dan minyak terlalu lama sehingga O2 terlanjur masuk dalam air
-      Sampel C
Disebabkan oleh bakteri dari air sumur yang dapat mempercepat korosi
-      Sampel A
Disebabkan oleh O2 yang bebas masuk karena tidak tertutup
-      Sampel D
Disebabkan oleh O2 namun tidak terlalu berkarat karena ada kapas yang sedikit mengahalangi O2 masuk dengan bebas

10.      KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Paku yang berkarat lebih cepat yaitu paku yang diletakkan dalam air yang berisi garam, karena garam berfungsi sebagai zat elektrolit yang mempercepat korosi.   Selain itu O2 dan H2O juga mendukung terjdinya korosi, adapun jenis air yaitu air yang mengandung bakteri dapat menyebabkan korosi meskipun O2 tidak terlalu mendukung. Dan pada paku yang diletakkan dalam air yang diatasnya ada minyak seharusnya akan menghalangi O2 masuk sehingga paku tidak berkarat lebih banyak namun pada percobaan yang kami lakukan selang pemberian air dan minyak terlalu lama sehingga O2 terlanjur masuk.

Saran
Sebaiknya pada percobaan ini digunakan jenis logam yang lain untuk diketahui sifat-sifatnya dalam mempercepat atau menghambat korosi pada besi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar