PERCOBAAN KOROSI LOGAM
1. TUJUAN PERCOBAAN :
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui factor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya korosi pada logam.
2. LANDASAN TEORI
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam
akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim
adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi,
sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.
Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat.
Korosi
dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi
secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi korosi yaitu :
1. Oksigen
Oksigen berperan dalam proses korosi. Hal ini dapat dibuktikan dgn berkaratnya besi jika terjadi oksidasi pada logam.
2. Air dan kelembapan udara
Semakin besi tsb terkena air, semakin cepat pula korosinya. Kelembapan udara juga sangat mempengaruhi dalam korosi.
3. Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit terutama hujan asam dan garam dapat mempengaruhi korosi.
4. Temperatur
Oksigen berperan dalam proses korosi. Hal ini dapat dibuktikan dgn berkaratnya besi jika terjadi oksidasi pada logam.
2. Air dan kelembapan udara
Semakin besi tsb terkena air, semakin cepat pula korosinya. Kelembapan udara juga sangat mempengaruhi dalam korosi.
3. Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit terutama hujan asam dan garam dapat mempengaruhi korosi.
4. Temperatur
Temperatur
mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum,
semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini
disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik
partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks
semakin besar. Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek
korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada
perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas
akibat gesekan (seperti cutting
tools )
atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
5.
Mikroba
Adanya
koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada
logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam
melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya.
Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi
mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus
ferroxidans.
3. RUMUSAN MASALAH :
Apakah
udara, air, kapas, garam, dan minyak kelapa
mempengaruhi terjadinya korosi pada logam ?
4. HIPOTESIS :
a. Hipotesis
Nol :
Udara,
air, kapas, garam, dan minyak kelapa tidak mempengaruhi terjadinya korosi pada
logam.
b. Hipotesis
alternative :
Udara,
air, kapas, garam, dan minyak kelapa mempengaruhi terjadinya korosi pada logam.
5. VARIABEL PERCOBAAN :
a. Variable
manipulasi :
Udara,
air, kapas, garam, dan minyak kelapa diberikan dengan ukuran yang berbeda-beda
pada setiap sampel.
b. Variable
kontrol :
Paku
ukuran 3 cm, wadah, cahaya matahari, suhu, kelembapan.
c. Variabel
respon :
Paku
yang berkarat terjadi akibat udara, air, kapas, garam, dan minyak kelapa
6. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN:
·
Wadah
·
Penutup Plastik
·
Karet Gelang
·
Mistar
·
Paku Ukuran 3 cm
·
Air Sumur
·
Kapas
·
Minyak Kelapa
·
Garam
·
Spidol
7. URUTAN KERJA :
a. Menyiapkan
alat dan bahan
b. Membersihkan
bahan-bahan yang akan digunakan
c. Memberikan
sampel pada setiap wadah mulai A sampai F
d. Memberikan
perlakuan pada setiap sampel
Sampel
A :
Memasukkan
sebuah paku dalam wadah tanpa menambahkan bahan-bahan yang lain
Sampel
B :
Memasukkan
sebuah paku dalam wadah, kemudian diberikan air yang volumenya sudah diukur dan
membiarkan wadah itu terbuka
Sampel
C :
Memasukkan
sebuah paku dalam wadah, kemudian diberikan air yang volumenya sudah diukur
kemudian wadah ditutup dengan plastik menggunakan karet gelang
Sampel
D :
Memasukkan
kapas yang sudah diayak kemudian memasukkan paku dan diletakkan diatas kapas,
lalu membiarkan wadah tersebut terbuka
Sampel
E :
Memasukkan
sebuah paku dalam wadah, kemudian diberikan air yang volumenya sudah diukur,
setelah itu ditambahkan garam kasar sebanyak 3 butir kedalam air lalu
membiarkan wadah tersebut terbuka.
Sampel
F :
Memasukkan
sebuah paku dalam wadah, kemudian diberikan air yang volumenya sudah diukur,
lalu ditambahkan minyak kelapa dengan perbandingan 1 : 3, lalu wadah ditutup
dengan plastik menggunakan karet gelang
8. HASIL PENGAMATAN :
HARI
|
PERUBAHAN
|
|||||
Sampel A
|
Sampel B
|
Sampel C
|
Sampel D
|
Sampel E
|
Sampel F
|
|
I
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
II
|
Berkarat sedikit
|
Berkarat sedikit
|
Berkarat sedikit
|
Berkarat sedikit
|
Berkarat sedikit
|
Berkarat sedikit
|
III
|
Berkarat sedikit
|
Karat bertambah
|
Berkarat sedikit
|
Berkarat sedikit
|
Setengah paku Berkarat
|
Lapisan karat bertambah tebal
|
IV
|
Setengah paku berkarat
|
Setengah paku berkarat
|
Berkarat sedikit
|
Berkarat sedikit
|
Karat bertambah
|
Setengah paku berkarat
|
V
|
Setengah paku berkarat
|
Setengah paku berkarat
|
Setengah paku berkarat
|
Berkarat sedikit
|
Karat bertambah banyak
|
Setengah paku berkarat
|
VI
|
Karat bertambah
|
Setengah paku berkarat
|
Setengah paku berkarat
|
Setengah paku berkarat
|
Hampir seluruhnya berkarat
|
Setengah paku berkarat
|
VII
|
Berkarat tipis
|
Seluruh paku berkarat
|
Setengah paku berkarat
|
Hampir seluruh paku berkarat
|
Seluruh paku berkarat (kehitaman)
|
Hampir seluruh paku berkarat
|
9. PEMBAHASAN
Hari Pertama
`
Hari Kedua
Sampel
A : mengalami perubahan warna
menjadi agak kecoklatan sehingga terdapat sedikit pengkaratan
Sampel
B :pada sekitar paku terdapat
sedikit gumpalan yang berwarna coklat yang menandakan bahwa paku tersebut mengalami pengkaratan
Sampel
C : pada paku terjadi perubahan
warna menjadi coklat yang menandakan bahwa paku mengalami pengkaratan
Sampel
D : pada baku terdapat sedikit
bercak-bercak kecoklatan namun tidak sebanyak sampel A
Sampel
E : pada sekitar paku terdapat
gumpalan-gumpalan yang berwarna coklat
Sampel
F : pada paku terjadi perubahan
warna menjadi coklat yang menandakan bahwa paku mengalami pengkaratan
Hari Ketiga
Sampel A : Warna
kecoklatan pada paku sedikit bertambah sehingga karat pada paku pun bertambah
atau lebih banyak dibanding hari kedua
Sampel B :gumpalan
coklat yang terdapat pada salah satu permukaan paku semakin bertambah sedangkan
pada sisi lain tidak terdapat gumpalan warna coklat
Sampel C :
gumpalan pada salah satu permukaan bertambah sehingga menutupiu salah satu sisi
paku (sisi bagian bawah)
Sampel D :bintik-bintik
kecoklatan bertambah dan hamper menutupi permukaan paku
Sampel E :gumpalan
coklat bertambah sehingga terbentuk gumpalan coklat tipis pada permukaan atas
paku
Sampel F :gumpalan
coklat pada permukaan paku bertambah dan agak sedikit tebal
Hari Keempat
Sampel
A :tidak terlihat perubahan warna
pada paku secara mencolok
Sampel
B :pertambahan karat pada paku
tidak begitu banyak
Sampel
C :terdapat sedikit pengkaratan
pada dasar paku
Sampel
D :perubahan pada paku tidak begitu
mencolok
Sampel
E : pertambahan karat pada paku
tidak begitu mencolok
Sampel
F :pengkaratan pada paku sedikit
bertambah
Hari Kelima
Sampel
A :warna coklat pada paku bertambah
sedikit
Sampel B :sebagian
karat pada paku terlepas karna pengaruh pada air namun masih menunjukkan bahwa
paku mmasih berkarat
Sampel C :tidak
terdapat perubahan yang mencolok pada paku
Sampel D :tidak
terdapat perubahan warna yang begitu jelas pada paku
Sampel E :warna
air disekitar paku semakin berwarna coklat
Sampel F :karat
pada besi tidak mengalami perubahan yang sangat besar
Hari Keenam
Sampel
A : karat bertambah, namun belum
menutup semua permukaan
Paku
Sampel B :karat
pada paku semakin berubah menjadi warna coklat pekat namun sebagian yang lain
tetap berwarna coklat dan tidak menutup seluruh permukaan paku
Sampel
C :tidak terjadi perubahan yang
mencolok pada paku
Sampel
D : tidak terjadi perubahan yang
mencolok pada paku
Sampel E :dibagian
dasar paku terlihat bahwa terjadi
perubahan warna agak hitam, namun dibagian permukaan tetap berwarna coklat
Sampel F : tidak
terjadi perubahan yang sangat mencolok pada paku
Hari Ketujuh
Sampel A :seluruh
permukaan paku mengalami pengkaratan tapi tipis (tidak banyak)
Sampel B :karat
yang berada pada bagian paku sebagian sudah berwarna hitam dan yang lain
berwarna coklat
Sampel C :hamper
seluruh permukaan paku terdapat lapisan karat yang tebal dan warnanya merah
kecoklatan
Sampel D :hampir
seluruh paku mengalami pengkaratan
Sampel E :warna
karat yang terdapat pada paku coklat kehitam-hitaman dan menutupi seluruh paku
Sampel F :seluruh
permukaan dilapisi karat yang tebal dan berwarna coklat
Dari
hasil pengamatan diperoleh sampel yang
paling berkarat sampai yang sedikit berkarat sebagai berikut :
- Sampel
E
Disebabkan oleh air yang
mengandung garam, karena logam akan bereaksi secara elektrokimia dalam larutan
garam (elektrolit), selain itu terdapat 02 yang juga mempercepat
korosi
- Sampel B
Disebabkan oleh H20 dan O2 yang dapat
mempercepat korosi
- Sampel F
Disebabkan oleh bakteri H20
dan O2 karena selingan waktu antara pemberian air dan minyak terlalu
lama sehingga O2 terlanjur masuk dalam air
- Sampel C
Disebabkan oleh bakteri dari
air sumur yang dapat mempercepat korosi
- Sampel A
Disebabkan oleh O2 yang
bebas masuk karena tidak tertutup
- Sampel D
Disebabkan oleh O2
namun tidak terlalu berkarat karena ada kapas yang sedikit mengahalangi O2
masuk dengan bebas
10.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Paku yang berkarat lebih cepat
yaitu paku yang diletakkan dalam air yang berisi garam, karena garam berfungsi
sebagai zat elektrolit yang mempercepat korosi. Selain
itu O2 dan H2O juga mendukung terjdinya korosi, adapun
jenis air yaitu air yang mengandung bakteri dapat menyebabkan korosi meskipun O2
tidak terlalu mendukung. Dan pada paku yang diletakkan dalam air yang diatasnya
ada minyak seharusnya akan menghalangi O2 masuk sehingga paku tidak
berkarat lebih banyak namun pada percobaan yang kami lakukan selang pemberian
air dan minyak terlalu lama sehingga O2 terlanjur masuk.
Saran
Sebaiknya pada percobaan ini digunakan jenis logam yang lain untuk diketahui sifat-sifatnya dalam mempercepat atau menghambat korosi pada besi.
Sebaiknya pada percobaan ini digunakan jenis logam yang lain untuk diketahui sifat-sifatnya dalam mempercepat atau menghambat korosi pada besi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar