GAYA
DAN HUKUM NEWTON
A.
Gaya Dan Pengaruhnya
Saat
kita mendorong mobil, mencangkul, mengangkat berbel atau menarik pegas kita
mengeninya (menyentuh). Dalam peristiwa itu dikatakan bahwa suatu gaya dapat
memengaruhi suatu benda baik gerak maupun bentuknya jika keduanya bersentuhan.
Gaya-gaya seperti ini dinamakan gaya
sentuh. Selain gaya sentuh, ada pula gaya
tak sentuh. Misalnya, setiap benda yang dilemparkan ke atas jatuh ke bawah.
Hal ini terjadi akibat adanya pengaruh gaya tarik bumi (gravitasi bumi).
Untuk
mengukur gaya tarik bumi terhadap suatu benda, dapat dilakukan dengan cara
menggantungkan benda tersebut pada neraca pegas. Makin besar massa benda, makin
besar gaya tarik bumi terhadap benda tersebut. Besar gaya tarik bumi terhadap
benda inilah yang dinamakan berat benda.
Berat benda dinyatakan dalam satuan Newton (N). selain mempunyai besar, gaya
juga mempunyai arah. Karena mempunyai arah tertentu, suatu gaya dapat
digambarkan sebagai garis panah atau anak panah (diagram vector).dua atau lebih
gaya dapat dipadukan. Perpaduan gaya ini disebut resultan.
B.
Hukum Newton
Ilmu
yang mempelajari gerak benda dengan memperhatikan penyebabnya disebut dinamika. Adapun ilmu yang mempelajari
gerak benda tanpa memperhatikan penyebabnya disebut kinematika. Dasar dinamika gerak adalah hukum newton. Hokum newton tentang
gerak ada 3yaitu, hukum newton I, hukum newton II, hukum newton III.
1. Hukum
I Newton
Benda
selalu ingin mempertahankan keadaannya. Artinya, benda yang diam cenderung
untuk tetap diam dan benda yang bergerak cenderung tetap bergerak. Sifat
seperti itu disebut sifat kelembaman
atau inersia benda. Kelembaman dapat
diartikan kemalasan untuk mengubah keadaan.
Adanya
sifat kelembaman benda pertama kali dinyatakan oleg Galileo Galilei
(1564-1642). Kecepatan yang diberikan
sebuah benda akan dipertahankan jika semua penghambatnya dihilangkan. Pernyataan
itu disempurnakan olweh Newton kira-kira satu abad kemudian. Dalam hal ini,
Newton menyatakan bahwa setiap benda
selalu dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan selama tidak ada gaya
luar yang mengubahnya. Selanjutnya, pernyataan Newton itu dikenal sebagai hokum Newton I atau sering disebut hokum kelembaman.
2. Hukum
II Newton
Gaya
dapat menyebabkan perubahan gerak benda. Perubahan gerak merupakan percepatan.
Jadi, gaya dapat menimbulkan percepatan. Arah [ercepatan suatu benda searah
dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Jika massa benda tetap
dan gaya yang mengenainya diperbesar, percepatan yang terjadi semakin besar.
Namun, jika massa benda diperbesar dan gaya yang mengenainya tetap, percepatan
yang terjadi makin kecil. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa percepatan
gerak benda berbanding terbalik dengan massanya dan berbanding lurus dengan
gaya yang mengenainya, secara matematis, pernyataan itu dapat dirumuskan,
Oleh
Newton,rumus tersebut dinyatakan sebagai berikut : percepatan yang terjadi pada sebuah benda berbanding lurus dan searah
dengan resultan gaya yang mengenainya dan berbanding terbalik dengan massa. Pernyataan
itu dikenal sebagai hukum II Newton
3. Hukum
III Newton
Hukum III Newton sering
juga disebut hukum aksi-reaksi. Newton menyatakan bahwa jika benda pertama mengerjakan gaya aksi pada benda kedua, benda kedua
memberikan gaya reaksi pada benda pertama yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan. Secara matematis, pernyataan itu dapat ditulis :
Faksi
= F reaksi
Dalam soal-soal fisika
biasanya disebutkan bahwa gaya yang kita lakukan disebut gaya aksi.
·
Pasangan gaya aksi dan reaksi bekerja
pada dua benda yang berlainan, pasangan yang bekerja pada suatu benda bukan
merupakan pasangan gaya aksi dan reaksi
·
Besar gaya aksi sama dengan gaya reaksi
, tetapi arahnya berlawanan.
Peristiwa hari-hari
yang menunjukkan adanya gaya aksi-reaksi adalah sebagai berikut :
·
Jika menghantam dinding dengan tangan,
tangan pasti merasa kesakitan. Semakin keras menghantam, tangan pun semakin
sakit karena dinding memberikan rekasi terhadap aksi yang dilakukan.
C. Berat
Benda
w = m.g
dengan :
w : berat benda (N)
m : massa benda (kg)
g : percepatan gravitasi bumi (m/s2)
besar
percepatan gravitasi bumi ditempat satu dengan tempat yang lain berbeda,
tergantung pada jarak pusat bumi. Percepatan gravitasi dipermukaan laut kutub
bumi akan berbeda dengan permukaan laut khatulistiwa. Apalagi, diatas
pegunungan atau gunung. Main tinggi suatu tempat, akan makin kecil percepatan
gravitasi buminya.
D. Gaya
Gesekan
Pada dua buah benda
yang bergesekan selalu terdapat gaya yang disebut gaya gesekan.arah gaya gesekan berlawanan dengan arah gerak benda.
Oleh karena itu, gaya gesekan sering juga disebut gaya hambat. Besar gaya
gesekan bergantung pada tingkat kekasaran atau kehalusan permukaan dan massa
benda yang dikenai gaya. Artinya, makin kasar permukaan, makin besar gaya
gesekan; makin besar massa benda yang dikenai gaya, makin besar gaya gesekan
yang timbul.
Besar gaya yang menahan
gerakan benda pada saat awal-awal gerakan dinamakan gaya gesekan statis (fs). Dengan demikian, pada
saat benda ditarik sudah bekerja gaya gesekan, makin lama besar gaya gesekan
makin besar dan mencapai puncaknya saat benda mulai akan bergerak sehingga
besar gaya gesekan statis dimulai dari 0 sampai maksimum.
Penerepan
Gaya Gesekan
1. Rem
Sepeda
Prinsip
gesekan diterapkan pada rem sepeda. Adanya gesekan antara rem karet dan pelek
logam menyebabkan laju sepeda semakin pelan. Dalam hal ini, gesekan yang
terjadi dimanfaatkan untuk menghambat laju (mengerem).
2. Sepatu
Pemain
sepak bola ketika bermain akan mengenakan sepatu khusus. Sepatu itu dilengkapi
dengan gerigi (pol). Pol itu digunakan untuk memperbesar gesekan antara sepatu
dengan tanah lapangan.
3. Bantalan
Peluru (poros) Sepeda
Pada
bantalan peluru sepeda diberi gotri (logam bulat kecil) yang diberi Vaseline.
Hali ini dilakukan dengan maksud agar gesekan yang terjadi kecil sehingga roda
lebih mudah berputar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar